Sampit, KNews – Musim kemarau telah tiba. Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pun ikut tiba. Terhitung hingga kini, Jumat (8/9/2017), ada sekitar 16 titik panas (hotspot) yang terpantau oleh satelit. Hotspot di Kotim tersebut menjadi yang terbanyak ketimbang kabupaten/kota lainnya se-Kalteng.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Kotim, Rihel mengatakan, Karhutla sering terjadi dikarenakan berbagai macam faktor, mulai dari sengaja dibakar, hingga karena kondisi tanah gambut yang mudah terbakar. Titik api bukan hanya di satu tempat, melainkan menyebar di sejumlah kecamatan. Yang terbanyak berada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, tercatat sudah ada 4 titik.
“Kotim paling besar angka titik apinya. Terakhir terlihat ada di Kecamatan Seranau. Walaupun paling besar jumlah titik apinya, bukan berarti luasannya juga besar, bisa saja sedikit titik api tapi areanya luas. Dengan kata lain kita tetap harus waspada,” ucap Rihel.
Setiap harinya, kata dia, ada puluhan petugas gabungan dari TNI, BPBD dan Disdamkar yang melakukan patroli keliling Kota Sampit. “Patroli dilakukan agar apabila ada api langsung dipadamkan Bisa saja satelit tidak menangkap titik api itu,” tukas Rihel. (Achmad Syihabuddin/KNews-1)
