Jumpai Sampah di Sampit

banner 468x60

Sampit, KNews – Pemandangan tidak sedap dijumpai ketika melintas di sejumlah ruas jalan yang ada di Kota Sampit, Kotawaringin Timur.

Contohnya, di Jalan Kapten Mulyono-Jalan Nenas, Kelurahan MB Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, terlihat sampah yang bertumpukkan di pinggir jalan akibat tidak tersedianya tempat pembuangan sampah sementara (TPS).

banner 336x280

Salah seorang warga sekitar, Shenon mengatakan, setiap hari selalu melihat warga yang membuang sampah di tempat itu. Sebelumnya, kata dia, di lokasi tersebut ada TPS. Namun, sejak beberapa bulan lalu, TPS tersebut sudah ditiadakan. Tumpukkan sampah yang berada tepat disamping pintu gerbang Jalan Nenas tersebut mengakibatkan pengguna jalan merasa tidak nyaman, menghirup aroma tidak sedap dari sampah tersebut.
“Seharusnya pemerintah melalui instansi terkait bisa memberikan solusi, jangan asal-asalan meniadakan TPS. Dengan kata lain, pemerintah sama halnya kerja asal-asalan. Jadinya kan seperti ini, sampah berserakan di pinggir jalan. Coba saja ada diadakan TPS yang terdekat, mungkin tidak akan ada lagi sampah berserakan di jalan seperti ini,” ucap Shenon.

Senada, pemilik rombong tambal ban yang mangkal diseberang tumpukan sampah, Santoso mengaku, dirugikan akibat tumpukkan sampah tersebut, walupun setiap hari ada petugas yang selalu membersihkannya. “Pelanggan saya banyak yang mengeluhkan adanya tumpukan sampah di depan bengkel saya dan juga sangat bau,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sampah akan lebih menumpuk ketika perayaan hari-hari besar. Bahkan hingga meluber ke jalan raya tersebut. Sampah yang dibuang pun bermacam-macam, mulai dari sampah kering hingga sampah basah.

Sementara itu, Ketua RT di wilayah itu, Edy mengungkapkan, kesadaran masyarakat untuk hidup sehat seakan-akan tidak tercermin dengan banyaknya sampah yang di buang sembarangan. Berbagai cara sudah dilakukan oleh pengurus RT, agar warga tidak membuang sampah di lokasi tersebut, dari pemasangan spanduk larangan membuang sampah di lokasi tersebut hingga peneguran secara langsung.
“Larangan yang saya pasang malah hilang, saya menegur yang membuang sampah malah saya di omelin,” ungkap Edy.

Edy berharap agar pemerintah yang terkait bisa mengatasi masalah sampah tersebut. “Bukan hanya tugas pemerintah, kita sebagai warga Kotim juga harus menjaga kebersihan lingkungan kita.” (Achmad Syihabuddin/BH)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *