Pangkalan Bun, KNews – Cara tersangka ASP membunuh Dinie Prasetya terbilang sadis. Kepala korban yang berprofesi sebagai bidan di Desa Penyombaan Kecamatan Aruta Kabupaten Kotawaringin Barat itu, dipukul ASP dengan martil. Tak hanya itu, ASP juga menusuk dada korban dengan sebilah pisau.
Setelah korban meninggal, tersangka pulang ke rumahnya untuk mengambil terbal. Selanjutnya, tersangka membungkus korban dan mengangkat kebelakang rumahnya. Kemudian, zenajah korban diseret ke pinggir sungai.
“Terus korban dinaikan perahu sampan dibawa ke seberang sungai. Kemudian tersangka mengubur korban di pinggir sungai, setelah selesai tersangka kembali kerumah korban dan membersihkan percikan darah, kemudian mengambil barang-barang yg ada di rumah korban, setelah rumah bersih seperti semula, tersangka mengunci rumah Korban dan kabur,” terang Kapolres Kobar AKBP Pria Premos melalui Wakapolres Kobar Kompol Dhovan Oktavianto, melalui Whatsapp, Selasa (19/9/2017).
Sebelumnya, tak butuh waktu lama bagi aparat gabungan Polres Kobar untuk menguak misteri siapa pembunuh dibalik temuan tengkorak tulang-belulang di Desa Penyombaan yang diketahui sebagai Dinie Prasetya.
Polres Kobar, berhasil menangkap ASP teman dekat bidan cantik itu, di Sintang Kalimantan Barat. Berdasarkan pengakuan ASP selama dilakukan penyidikan, tersangka tega menghabisi Dinie karena faktor cemburu. “Selain itu, tersangka tidak terima dicuekin serta korban meminta mengakhiri hubungan mereka,” pungkas Dhovan. (Hendri/KNews-1)