Cerita Kontingen Kobar Mengikuti FKN XI di Cirebon (1)

banner 468x60

Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati

 

Kota Cirebon menjadi tuan rumah penyelenggaraan festival keraton nasional (FKN) ke XI. Sebagai salah satu peserta Kabupaten Kobar tentunya tak mau ketinggalan dengan even akbar berkumpulnya para Raja dan Ratu di Nusantara ini.

banner 336x280

 

Hari pertama, kontingen Festival Keraton Nasional XI asal Kabupaten Kotawaringin Barat, berkesempatan melakukan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati, Jumat (15/9).

Ketua Rombongan Tengku Jayadi mengatakan, pihaknya sengaja membawa kontingen ke makam Sunan Gunung Jati selain untuk berziarah juga sebagai tambahan ilmu tentang penyebaran Agama Islam di Kota yang terkenal dengan produksi udangnya ini.

Rombongan kontingen tak menyia-nyiakan waktu berada di Cirebon. Sebelum acara puncak dimulai, sembari menambah ilmu, pihaknya ingin mengetahui lebih dekat peninggalan Sunan Gunung Jati di Cirebon.

“Ini kegiatan mengisi waktu sebelum mulainya rangkaian Festival Keraton Nusantara di Cirebon ini,” kata Jayadi mewakili dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar.

Doa di Pintu Pertama

Untuk mencapai Makam Sunan Gunung Jati, diperlukan usaha yang cukup keras. Sebab, rombongan harus melewati total sembilan pintu, dengan kondisi jalan tanjakan.

Bersama rombongan didampingi seorang guide yang memberikan arahan bagaimana bisa sampai ke makam Sunan Gunung Jati. Hal pertama yang dilakukan adalah berdoa di pintu pertama, Setelah itu, rombongan pun melanjutkan perjalanan untuk menemui seorang kuncen.

Kuncen inilah yang memberikan arahan bagaimana rombongan bisa sampai ke makam Sunan Gunung Jati yang ada di pintu ke sembilan.

Meksi harus dengan susah payah, melalui beberapa tanjakan hingga pintu ke sembilan, nampak kontingen FKN asal Kabupaten Kobar tetap semangat dan begitu khusuk dalam kegiatan zairah tersebut.

Shalat Jumat di Masjid Agung

Usai melakukan ziarah, kontingan FKN asal Kobar pun melakukan kunjungan ke Keraton Kesepuhan untuk melakukan shalat Jumat di Masjid Agung yang ada di areal Keraton Kesepuhan, ada yang unik di Masjid Agung Kesepuhan ini, karena pada saat memasuki adzan dilakukan orang 7 orang secara berbarengan.

Kalau kata masyarakat Cirebon Disebut Adzan Pitu. Singka cerita di hari pertama di Kota Cirebon banyak menyimpan sejarah tentang kerajaan dan penyebaran Agama Islam. (Bersambung/humas/CK/KNews-3)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *