Kumai, Kotawaringin News – Seorang Ustadz bernama Humaili (23) dipukul Jidi (64) di sekitar lokasi Masjid Al Muttaqodir RT 11 Sungai Sintuk Desa Sungai Kapitan Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, Minggu (19/11/2017), pagi.
Menurut Humaili, dirinya dipukul oleh Jidi tanpa sebab. Saat itu, dirinya tengah berada di Masjid Al Muttaqodir. Di jalan depan mesjid, lanjut dia, ada suara cukup keras. Dia mengira, ada kendaraan jatuh. Dia pun keluar mesjid, berencana untuk menolong. Tapi, ternyata orang tersebut tidak jatuh. “Dia tidak jatuh. Tapi saya malah dibentaknya. Padahal saya menoleh ke depan itu niatnya mau nolong, kalau-kalau jatuh,” ujar Humaili.
Dia melanjutkan, tanpa sebab, dirinya langsung dipukul oleh Jidi di bagian wajah. Tak hanya itu, dia diseret Jidi ke bawah masjid dan hendak dipukul senapan. Lalu, dia mendapat pukulan kedua sekaligus tendangan dari Jidi. “Dia mengancam handak disenapan kah. Dipukul, ditarik ke bawah mesjid mau dipukul pakai senapan. Dipukul lagi lalu ditendang. Lalu banyak orang datang dan melerainya.”
Menurut saksi mata, Baidah (61), pelaku memang sudah lama membawa senapan dan senjata tajam. Pelaku ini sering berkeliaran di wilayah RT 11 dan RT 12 Sungai Sintuk Desa Sungai Kapitan. “Dia itu kadang-kadang bertingkah seperti orang gila. Soalnya, kadang berprilaku biasa saja, kadang juga berprilaku kasar.”
Senada, Kades Sungai Kapitan, Mulkan mengatakan, kejadian tersebut langsung dilakukan mediasi antarpihak keluarga. Mereka bersepakat untuk membuat perjanjian di atas materai. Sehingga, pelaku tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu, warga pun meminta agar pelaku dilakukan pengecekan kondisi kejiwaannya. Karena, bukan tidak mungkin tindakan tersebut bakal terulang. “Jadi kalau memang kondisi kejiwaannya itu ga sehat, bisa dimasukan ke RSJ. Tapi kalau memang kondisi kejiwaannya ternyata baik, warga akan mengadukan kejadian ini ke polisi supaya diproses hukum. Karena warga juga takut. Dan sangat meresahkan.” (KNews-1)