Sebelum Gelar Festival Babukung, Ritual Adat Pamitan Babukung Dilaksanakan

banner 468x60

Kotawaringin News, Lamandau – Festival Babukung yang menjadi event kebanggaan masyarakat Kabupaten Lamandau tahun ini kembali dilaksanakan. Sebelum memulai berbagai mata kegiatan festival, sejumlah pemangku adat selalu memulainya dengan menggelar ritual untuk meminta izin agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancar.

Diketahui, Babukung sejatinya adalah ritual adat kematian bagi masyarakat Hindu Kaharingan Dayak Tomun. Sehingga pelaksanaannya tidak boleh sembarangan. Babukung hanya boleh dilakukan jika ada warga yang meninggal, dengan tujuan mengantarkan bantuan dan memberikan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan.

banner 336x280

Ketua DAD kecamatan Bulik, Biris menjelaskan, dalam pelaksanaan Festival Budaya Babukung ini perlu kesepakatan bersama dari para tetua dan tokoh adat. Sebab dalam festival ini tidak ada mayat atau kematian, tapi ada ribuan orang menggunakan topeng Bukung dan menari bersama demi pelestarian adat budaya.

“Sehingga sangat penting kita lakukan ritual ini agar para leluhur memberikan izin dan merestui niat baik kita yang melakukan ritual adat Babukung dalam rangka menggali budaya dan melestarikan adat istiadat, meskipun tidak ada mayat. Maka kita lakukan pemasangan ancak, memotong ayam dan memberikan sesajian, kita berdoa bersama agar dalam pelaksanaan nanti bisa berjalan lancar, semoga tidak ada musibah,” beber Biris di Nanga Bulik, Minggu, 6 Agustus 2023.

Pelaksanaan ritual meminta pamit kepada leluhur dilakukan oleh Damang dan mantir se-Kecamatan Bulik, serta para tokoh adat. Diawali dengan pembacaan doa yang dirapal oleh masing-masing mantir adat, kemudian penaburan beras kuning, penyembelihan ayam berwarna hitam dan pemasangan ancak atau peganjingan (wadah dari bambu berisi sesajen).

Sementara, Plt Kadis pariwisata Kabupaten Lamandau, Susana Sriharti Sahada mengatakan, dengan diangkatnya Babukung dalam satu wadah yakni Festival, Pemkab Lamandau ingin menggali nilai seni budayanya agar lebih dikenal luas.

Sebab itu, imbuh dia, sejak 2014 lalu pihaknya menjadikan Festival Babukung sebagai agenda resmi tahunan. Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir Festival Babukung telah masuk ke dalam 1 dari 100 Kalender Event Nusantara (KEN) milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.(BH/din)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *