Pangkalan Bun, KNews – Meski logo HUT Kotawaringin Barat (Kobar) ke-58 tahun 2017 yang ia buat menuai kontroversi, Irvan Fauzi dengan percaya diri mengatakan logo tersebut murni hasil karyanya.
Irvan mengatakan, orang awam memang agak susah untuk memahami logonya, sebab publik tidak tahu proses pembuatannya. “Logo itu asli karena angka 5 dan 8 tersebut mengunakan font bawaan komputer dari windows dan itu tidak melanggar hak cipta” tegas Irvan kepada Kotawaringin News via telepon, Senin (11/9/2017).
BACA JUGA:
Sementara itu, salah seorang desain grafis Kobar Rizki Mojo menuturkan, untuk kompetisi logo sebuah instansi dengan hadiah lumayan, harusnya tidak menggunakan font gratisan, yang untuk diketahui font itu juga hasil karya seseorang.
Lebih lanjut, ia menyebut hal yang lebih memungkinkan untuk seorang desainer grafis handal adalah melakukan sket awal untuk logo dan nama dengan font karya sendiri atau ciri khas sendiri kemudian melakukan tracing dengan tools ‘path’ atau menggunakan software gratis untuk membuat font sendiri yang sudah banyak di internet.
Dalam hal ini intinya untuk sebuah karya yang dikompetisikan harus orisinil.
“Menang di kompetisi adalah bonus. Berkarya dengan hasil karya sendiri, ditampilkan dan diapresiasi oleh orang lain walaupun tidak menang sepertinya lebih menyenangkan” ungkap pria yang akrab disapa Mojo ini. (Hendri/KNews-3)