MATARAM, Kotawaringin News – Anggota Komisi VI DPR, Hamdhani mengapresiasi terobosan pihak PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dalam mengatasi kurangnya pasokan listrik di berbagai daerah. Untuk di Kalimantan Tengah, PLN akan mendatangkan kapal pembangkit listrik, yang disewa BUMN kelistrikan itu dari Turki. Sebelumnya, PLN menyewa kapal pembangkit listrik untuk mengatasi defisit daya listrik di Sumatera bagian utara.
“Rencananya, Maret ini akan datang kapal pembangkit sewaan PLN dari Turki, dengan daya sebesar 60 MW, untuk pemenuhan kekurangan pasokan listrik di Kalteng,” kata Hamdhani kepada pers, di Hotel Santika, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (27/2/2018).
Hamdhani melakukan kunjungan kerja ke Mataram, bersama sejumlah anggota Komisi yang membidangi Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, serta BUMN itu. Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso itu, untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi kelistrikan dan perkembangan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi NTB.
PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menerima kunjungan kerja Komisi VI DPR RI itu. Rombongan antara lain mengunjungi Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas dan Uap (PLTMGU), Lombok Peaker.
Hadir antara lain Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (JTBN) Djoko R Abumanan, Kepala Divisi Pengembangan Regional JTBN Paranai Suhafsan, General Manager PLN Wilayah NTB Mukhtar, dan General Manager UIP Nusra Yuyun Mimbar Saputra.
Dari informasi pihak PLN, Hamdhani menyebutkan, kedatangan CARADEMIZ LVMPP Leasing Vessel Marine Power Plant, kapal pembangkit listrik ke Kalteng itu, untuk memenuhi kebutuhan Pelabuhan Bagendang, Sampit (Kotawaringin Timur). Juga untuk Kota Pangkalan Bun (Kotawaringin Barat), Katingan dan Kota Palangka Raya.
“Dengan tambahan daya yang cukup besar itu, diharapkan defisit tenaga listrik di Kalimantan Tengah bisa teratasi. Saya berharap aktivitas masyarakat, juga kalangan dunia usaha tidak terganggu lagi,” kata Hamdhani, anggota Fraksi Partai NasDem DPR.
Kepada anggota Komisi VI, Direktur Bisnis Regional JTBN, Djoko R Abumanan menjelaskan kondisi kelistrikan di Regional JTBN, khususnya Provinsi NTB. Ia menjelaskan seluruh sistem kelistrikan di Regional JTBN dalam keadaan surplus.
Khusus untuk sistem Lombok, memiliki daya mampu mencapai 242 MW dengan beban puncak sebesar 222 MW, sistem Sumbawa daya mampunya mencapai 58 MW dengan beban puncak sebesar 40 MW. Untuk sistem Bima, kata Djoko, memiliki daya mampu mencapai 49 MW dengan beban puncak 43 MW. Praktis, untuk pasokan daya di NTB memiliki cadangan cukup.
Kepada pihak PLN Hamdhani meminta agar bisa menjamin ketersediaan daya listrik di berbagai wilayah, termasuk di Kalimantan Tengah, yang terdiri dari 13 kabupaten dan 1 kota. Selama ini, kata anggota DPR dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah itu, Kalteng termasuk wilayah yang defisit daya listrik. Kondisi tersebut, kata anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR itu, cukup menyulitkan masyarakat, dan dunia usaha.
Sebelumnya, PLN mendatangkan kapal pembangkit listrik Karadeniz Powership Onur Sultan atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) dari Turki, untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumbagut. Kepada pers, di Medan, Minggu (21/5/2017), Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN, Amir Rosidin mengatakan,
salah satu kelebihan MVPP, memiliki kemampuan dual fuel yang dapat menggunakan bahan bahar minyak (BBM) jenis Heavy Fuel Oil (HFO) dan juga bahan bakar gas (BBG).
“Kapal pembangkit listrik ini kami sewa selama lima tahun untuk mengantisipasi defisit listrik dalam jangka pendek sehingga tidak ada lagi masalah pemadamam listrik di wilayah Sumbagut,” ucap Amir.
Amir memastikan, dengan masuknya tambahan daya 240 megawatt dari MVPP, daya mampu sistem Sumbagut dapat 2.287 megawatt dengan perkiraan beban puncak tertinggi mencapai 2.075 MW. Hal ini membuat sistem Sumbagut memiliki cadangan daya sekitar 212 MW. (*).
