Sampit, KNews – Plt Sekda Kotim Halikinnor mengimbau kepada orang tua atau wali murid agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab, beberapa waktu lalu beberapa anak murid yang masih duduk dibangku SD menjadi korban perampasan oleh seseorang yang tidak dikenal dengan mengaku-ngaku sebagai lerabat delat orang tua korban.
“Selain guru-guru, para orangtua juga harus ikut mengingatkan anaknya agar tidak mendekati seseorang yang tidak dikenal. Saya dengar setiap kepala sekolah yang ada di Kotim sudah mengeluarkan surat mengenai imbauan tersebut yang langsung ditujukan kepada orang tua atau wali murid,” ucap Halikinnor, Senin (2/10/2017).
Selain itu, Halikin juga megingatkan agar orangtua tidak memakaikan perhiasaan berharga atau tidak memperbolehkan anaknya membawa benda-benda berharga lainnya.
“Berpakaian sewajarnya seperti anak sekolah pada umumnya. Jangan berlebihan, sebab segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SDN 3 Hilir Mentawa Baru Ketapang, Sukarsih mengatakan, sudah sering mengingatkan orangtua atau wali murid agar tidak memberikan perhiasan maupun hp kepada anaknya saat sedang menuntut ilmu.
“Dari pertama mereka (murid) mau masuk sekolah, orangtuanya sudah kami peringatkan agar anaknya tidak memakai perhiasan maupun Hp atau barang berharga lainnya. Selain tidak baik untuk dipandang karena mereka masih anak kecil, hal itu juga dapat memancing oranglain untuk berbuat yang kurang bertanggungjawab,” Kata Sukarsih.
Selain itu, Sukarsih melanjutkan, Keisha anak didiknya yang menjadi korban perampasan pada Jumat (29/9/2017) lalu, masih bersekolah seperti biasanya tanpa ada perubahan sikap sedikitpun. Lantaran pihak sekolah sering memberikan support agar anak muridnya yang akrab disapa Icha tersebut tidak mengalami trauma.
“Kami selalu memberikan support kepada Icha agar ia tidak takut bersekolah pasca kejadian itu,” tutut Kepala SDN 3 itu. (Achmad Syihabuddin/KNews-3).
