
Bupati Lamandau memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir di pusat pengungsian Gedung Serbaguna Sambaga Mas Nanga Bulik. (Bayu Harisma)
Kotawaringin News, Lamandau – Sedikitnya 21 Kepala Keluarga (KK) pengungsi korban banjir yang sejak Sabtu 27 Juni 2020 lalu menempati pusat penampungan korban banjir di Gedung Serbaguna Sembaga Mas Jalan Batu Batanggui Nanga Bulik sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana didampingi Kepala Pelaksana BPBD, Edison Dewel dan Kepala Dinas Kesehatan, Rosmawati melepas puluhan warga dengan memberikan bantuan sembako kepada masing-masing KK.
“Karena banjir sudah surut, bapak ibu silakan kembali ke rumah masing-masing. Namun tetap waspada dan jaga kesehatan,” ungkap Hendra Lesmana kepada para pengungsi, Jumat 3 Juli 2020.
Berdialog dengan sejumlah pengungsi, orang nomor satu di Lamandau ini menyampaikan pesan agar warga senantiasa waspada dan mengawasi anak-anaknya agar jangan bermain disungai, karena curah hujan di beberapa wilayah masih tinggi, dikhawatirkan dapat menimbulkan banjir kembali di daerah hulu sungai Lamandau.
“Selalu waspada dan silakan menghubungi pihak terkait apabila terjadi banjir kembali. Sedikit bantuan dari pemerintah ini semoga bermanfaat,” ujar Hendra sembari memberikan paket sembako berupa beras, mie instan dan makanan anak-anak.
Sementara itu, Lurah Nanga Bulik Tania Pingkan saat dijumpai di lokasi penampungan mengatakan, hingga Jumat 3 Juli kondisi banjir di wilayah kota Nanga Bulik telah surut dan rumah warga sudah dapat ditempati kembali.
“Sekitar Pukul 10.00 WIB hari ini seluruh warga yang berjumlah 72 orang dari 21 KK di pusat penampungan dipersilahkan kembali ke rumah karena tempat tinggalnya sudah layak untuk ditinggali kembali,” ungkapnya.
Ditambahkan Tania, rumah-rumah warga yang terdampak banjir cukup parah di wilayah kelurahan Nanga Bulik telah dilakukan pembersihan. “Pemerintah daerah dibantu TNI-Polri, Satpoldam, BPBD dan instansi lainnya telah melakukan bakti sosial pembersihan rumah warga terdampak banjir di Nanga Bulik dan Desa Kujan, sehingga warga sudah dapat menempatinya kembali,” imbuhnya.
Pemerintah daerah, lanjutnya, terus melakukan penanganan dampak banjir dengan terjun langsung ke masyarakat. “Melalui dinas kesehatan, pemerintah juga melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan kepada warga, guna mencegah penyakit yang sering muncul pasca banjir,” jelasnya.
Dengan adanya musibah banjir yang cukup parah ini, dirinya berharap masyarakat tetap waspada dan selalu menjaga diri dan keluarga untuk tidak beraktifitas di sungai terlebih dahulu. (B/BH/K2)