Bayu Harisma
Kotawaringin News, Lamandau – Bupati Lamandau H Hendra Lesmana secara langsung meresmikan Tanam Perdana program plasma Tanah Kas Desa (TKD) di Desa Bukit Jaya kecamatan Bulik Timur, Selasa (6/11/2018).
Peresmian tanam perdana bibit kelapa sawit yang merupakan program plasma TKD itu dilakukan saat Bupati dan sejumlah pejabat teras Lamandau melakukan Kunjungan Kerja di dua kecamatan yakni kecamatan Bulik Timur dan kecamatan Belantikan Raya.
Diketahui, tanam perdana bibit kelapa sawit di Desa Bukit Jaya ditanam di lahan milik desa dengan luasan sekira 10 hektare, program tersebut merupakan wujud dari kerjasama kemitraan plasma swadaya antara pemerintah desa setempat dengan pihak perusahaan swasta yang didorong oleh pemerintah Kabupaten Lamandau.
“Semoga tanam perdana ini menjadi langkah awal yang baik dalam upaya pemerintah daerah mendorong terciptanya kemandirian ekonomi desa melalui pola pemanfaatkan lahan tidur atau lahan tidak produktif menjadi lahan produktif,” ucap Hendra Lesmana di sela-sela kegiatan tanam perdana.
Program kerjasama kemitraan plasma itu dapat terwujud atas kerja sama yang baik antara pihak desa setempat dengan perusahaan swasta yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit yakni PT. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Tbk.
Hendra Lesmana menilai, program kerjasama plasma TKD antara pemerintah desa dengan pihak swasta semacam ini nantinya akan memiliki keuntungan yang besar bagi desa. Pasalnya, lahan yang selama ini tidak produktif melalui program tersebut pemerintah desa nantinya justru akan memiliki sumber pendapatan baru yang yang dapat menambah pendapatan desa.
“Pemerintah desa juga tidak harus bingung mencari modal untuk biaya land clearing, biaya penyediaan bibit, biaya penanaman, pemupukan dan semacamnya, karena persoalan itu menjadi tanggungjawab perusahaan, dan baru dibayarkan setelah lahan yang digarap itu produktif,” katanya.
Untuk mengganti pembiayaan tersebutpun dinilai sangat meringankan, karena pembayarannya dapat dilakukan dengan pola mengangsur tanpa bunga sepeserpun. Perusahaan juga hanya memotong sekira 30 persen dari hasil setiap panen, itu berjalan hingga total pembiayaan kemitraan yang terpakai itu sepenuhnya lunas.
Sementara, diketahui bahwa di hari yang sama program serupa juga dilaksanakan di Desa Sumber Cahaya Kecamatan Belantikan Raya.