Jangan Abaikan DBD, Di Lamandau Sudah 39 Kasus Loh

banner 468x60

Kotawaringin News, Lamandau – Belakangan ini perhatian masyarakat terkuras pada Covid-19 atau Corona. Padahal, ada penyakit menular mematikan lainnya yang lebih berbahaya, yakni Demam Berdarah Dengue (DBD).

Di awal tahun 2020, angka kasus DBD di Kabupaten Lamandau cukup tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau, DBD di Bulan Januari sebanyak 13 kasus dan Bulan Februari sebanyak 26 kasus. Artinya, dalam dua bulan terakhir ini, kasus DBD di Kabupaten lamandau sebanyak 39 kasus. Wilayah terbanyak kasus DBD ini berasal dari kecamatan Sematu Jaya.

banner 336x280

“Bulan ini (Maret) datanya belum masuk. Namun tampaknya sudah mulai menurun,” ungkap Plt kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamandau, Friaraiyatini, Rabu 18 Maret 2020.

Untuk menekan angka DBD telah Dinkes Lamandau melakukan upaya promotif dan preventif. Diantaranya, melakukan foging terpusat dan massal di wilayah Kecamatan Sematu Jaya dan Bukit Jaya.

“Sampai saat ini tidak ada yang sampai meninggal, paling banyak penderita DBD dari anak-anak usia 5 tahun sampai yang tertua 48 tahun,” ungkapnya.

Dia meminta kepada masyarakat agar terus melakukan pola hidup bersih dan sehat. Meskipun penyebarannya lebih cepat corona dibanding DBD, namun sebenarnya lebih mematikan DBD jika tidak mendapatkan penanganan serius.

Sementara itu, terkait virus covid-19, Dinkes Lamandau telah melakukan rapat kordinasi dengan seluruh dokter puskesmas se-Kabupaten Lamandau untuk prosedur penanganan, dan juga pembagian pakaian pelindung lengkap kepada seluruh kecamatan.

“Kita punya 50 pakaian pelindung lengkap, jadi tiap puskesmas dapat 2-3 unit. Sementara thermo IR hanya punya 1, jadi baru kita upayakan memesan 13 unit lagi untuk dibagikan ke puskesmas,” tambahnya.

Senada, Kadinkes Provinsi Kalteng, Suyuti Samsul pun mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kalteng untuk tidak menganggap remeh BDB. Menurut dia, masyarakat harus tetap melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. “Kembali mengingat bapak-ibu, sekarang juga lagi musim DBD. Jangan sampai perhatian kita habis untuk Covid-19 dan melupakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalu 3 M (menguras, menutup dan mengubur) benda-benda disekitar kita yg bisa menjadi sarang nyamuk,” ungkap Suyuti Samsul dinukil dari akun media sosial pribadinya. (BH/K2)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *