Kotawaringin News, Kotawaringin Barat – Tidak Sinkron temuan serpihan pesawat (roket) antariksa milik cina yang ditemukan warga di Dusun Teluk Ranggau, Desa Sei Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng menemukan kejanggalan waktu penemuan dan jatuhnya sampah serpihan pesawat antariksa, Kamis (7/1/2021).
Afandi sang penemu, warga Dusun Teluk Ranggau memberikan keterangan, saat itu dirinya bersama anak dan keluarganya sedang memancing dilokasi penemuan dan menemukan sampah serpihan pesawat antariksa pada jumat 1 Januari 2021 sekitar pukul 22.00 WIB.
Namun keterangan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin saat live di salah satu TV Nasional pada Rabu 6 Januari 2021 menyatakan bahwa sampah serpihan pesawat antariksa cina jatuh pada 4 Januari 2021 sekitar pukul 14.20 WIB di bagian selatan Pulau Kalimantan.
Dari keterangan nelayan yang menemukan dengan Keterangan LAPAN ada perbedaan tiga hari dari waktu penemuam dengan sampah serpihan yang jatuh di sekitar Dusun Teluk Ranggau.
Jadi antara jatuhnya dan penemuan justru lebih dahulu ditemukan warga.
“Saat kejadian saya menemukan itu pada tanggal 1, bulan 1 tahun 2021 sekitar jam 10 malam,” ujar Arfandi saat ditemui wartawan yang terekam melalui video.
Lanjut Afandi dalam rekaman video, lantaran di lokasi penemuan tidak ada sinyal dan harus kembali ke rumahnya membutuhkan waktu, maka video hasil temuan benda tersebut baru terposting di akun Facebook @andi andisukandi pada 4 Januari 2021 sekitar pukul 16.00 WIB.
Masih kata Affandi, pas menemukan itu kan kita tidak bisa langsung memberitahu ke pihak berwenang. Karena kita tidak ada sinyal, jadi akhirnya kita posting aja di Facebook di hari Senin 4 Januari 2021 kita posting di Facebook dan langsung heboh, saya tidak menyangka akan seperti ini.
Baru pada hari Selasa 5 Januari 2021 tim gabungan dari TNI Polri, Basarnas dan KSOP berhasil mengevakuasi sejumlah sampah serpihan pesawat antariksa dan dibawa ke Pangkalan Bun.
Saat ini temuan sejumlah benda tersebut sudah berada di Kantor UPBU Bandara Iskandar Pangkalan Bun untuk diteliti tim peneliti dari LAPAN Pontianak Kalbar.
Sementara itu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin saat live di salah satu TV Nasional menyatakan sampah serpihan pesawat antariksa cina jatuh pada 4 Januari 2021 sekitar pukul 14.20 WIB di bagian selatan Pulau Kalimantan.
“LAPAN mempunyai sistem pemantau benda jatuh antariksa dan ada indikasi pada tanggal 4 Januari pukul 14.00 itu ada sampah antariksa milik RRT (cina) yang memang melintas di Selatan Kalimantan dan dari analisis orbitnya sangat kuat diduga bahwa objek yang jatuh itu adalah sampah antariksa dari Pesawat Antariksa RRT,” ujar Thomas saat live di salah satu Stasiun TV Nasional Sore pada Rabu 6 Januari 2021.
Temuan lainnya yang masih menjadi pertanyaan adanya temuan selain sampah serpihan pesawat antariksa
yang berjarak sekitar 500 meter ada temuan instrument keselamatan milik kapal laut di antaranya satu buah Baju isolasi warna merah, satu buah life jacket dgn tulisan YUAN WANGHAI PANAMA, yang merupakan kapal milik cina yang juga sempat melintas di area temuan sampah serpihan pesawat antariksa tersebut.
Sementara itu tim Lapan Pontianak yang dikomandoi Kuncoro, saat dikonfirmasi awak media masih terlihat hati-hati dan belum bisa memberikan keterangan yang pasti, saat awak media menanyakan masih nunggu hasil dari pusat. (yusbob)