Sebelum hari patah hati sedunia yang diperingati pada Minggu (3/9/ 2017), saya mengenal lagu itu. Ya, lagu berjudul Akad milik group musik Payung Teduh. Lagu yang menjadi template wedding song Hamish Daud dan bebep kesayangan saya, Raisa.
Raisa dan Hamish Daud menjalani akad nikah di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Minggu (3/9/2017). Gilanya, Raisa dan Hamish Daud mengelar resepsi pernikahan kembali di Vila Plenilunio, Bali, Sabtu (9/9/ 2017).
Sebenarnya, saya kesal dengan lagu ini, tapi karena bebep kesayangan saya nomor dua, Via Vallen (setelah Raisa), telah meng-cover lagu ini, apa boleh buat, saya jadi menyukainya.
Saya berani bertaruh, kalau lagu ini langsung masuk ke dalam otak walau baru pertama kali mendengar, meski tidak hafal liriknya, minimal alunan musiknya.
Apapun yang tengah dilakukan kalian, pasti terngiang alunan lagu ini. Perempuan mana yang tak menitikan air mata kebahagiaan ketika dinyanyikan lagu ini.
Namun, waspada bahaya laten lagu ini. Memutar lagu tersebut secara berulang-ulang, bisa membuat fikiran kalian hilang kendali. Kalian dipastikan ingin segera mengakhiri masa lajang, atau masa duda. Bahkan, ada yang ingin mengikrarkan akad untuk perempuan yang kedua, ketiga dan keempat. Bisa lebih, tergantung selera, rasa dan kemauan.
Akad adalah perjanjian antar-dua pihak. Dalam kisah cinta, akad adalah perjanjian antara wali dari mempelai wanita dengan mempelai laki-laki serta disaksikan paling sedikit dua orang saksi yang mencukupi syarat menurut syariah. Ya, itu akad nikah.
—Pengertian akad nikah dalam islam secara simpel dapat dipahami juga sebagai sistem simbolis tetapi bernilai sakral. Proses akad nikah mengisyaratkan sudah dipertemukannya antara sepasang manusia, lelaki serta wanita. Pertemuan itu diikat oleh ketentuan Allah SWT. Ada standard mekanisme resmi yang sudah digariskan oleh Allah SWT. (rumahnikah.com)—
Kembali ke Akad milik Payung Teduh, lagu itu memang sudah pantas untuk dijadikan template wedding song yang biasa dilantunkan di pesta-pesta pernikahan.
Seiring itu, telinga masyarakat di wilayah eks kewedanan Kutaringin (Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Lamandau, Sukamara dan Seruyan), pun tengah dimanjakan oleh alunan lagu Akad ini.
Para muda-mudi, banyak yang kebelet nikah, mungkin gara-gara otaknya tersabotase oleh lagu ini. Dahsyat memang dampaknya.
Di Kotawaringin Barat misalnya. Sepanjang Bulan September ini, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kobar, selalu ramai dipenuhi pasangan yang berakad.
Berdasarkan data, 13 hari di Bulan September 2017, tercatat sekitar 70 pasangan muda-mudi yang telah melangsungkan pernikahan. Jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat data yang sudah masuk ke KUA telah mencapai 128 berkas pasangan calon pengantin.
Wah ini.. Bulan ini memang, bulannya Akad Payung Teduh. Pada bulan ini, Lagu Akad Payung Teduh bakal diperdendangkan sekurangnya di 128 event resepsi pernikahan.
Ya, apapun itu. Lagu Akad ini haruslah ditafsirkan baik. Jangan berakad sembarangan. Apalagi akad-akadan.
Karena, banyak juga pasangan muda-mudi yang belum kesampaian mengikrar akad, namun sudah melakukan tindakan kelewat batas norma. Mereka berani berhubungan bak sudah berakad.
Lihat saja, banyak pasangan muda-mudi yang seperti sudah berakad memamerkan kemesraan yang intim. Bercumbu mesra di fasilitas umum tanpa malu dan ragu. Berciuman di semak-semak Pangkalan Bun Park di Kabupaten Kotawaringin Barat. Nekatnya, kegiatan asusila tersebut dipertontonkan di siang hari.
Parahnya, banyak juga mereka yang berakad –dalam konotasi negatif– dengan para pengobral jasa esek-esek. Di Sampit Kotawaringin Timur, contohnya. Hampir 300 pekerja seks komersil yang tersebar di kabupaten bejuluk Bumi Habaring Hurung itu. Mereka siap untuk melakukan akad cinta satu malam dengan para pria hidung belang.
Mudah-mudahan Lagu Akad Payung Teduh, menginspirasi setiap pasangan muda-mudi, khususnya di eks Kewedanan kutaringin, untuk berakad nikah sebelum bermandi basah.
Akhir kata, mari kita bernyanyi. Dan ini lirik Lagu Akad milik Payung Teduh.
Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku
Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanya
Namun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
dan buat kau bersedih
Bila nanti saatnya t’lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah t’lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku
Namun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
dan buat kau bersedih
Bila nanti saatnya t’lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah t’lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku
Sudilah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi……
Istriku
Bayu Harisma Nugraha
Alumnus Fakultas Filsafat Jurusan Ilmu Filsafat Konsentrasi Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada
Fans berat Persib Bandung dan Liverpool FC
Tinggal di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah
Bisa Menulis Sejak TK Nol Besar Aisyah Tasikmalaya Jawa Barat
Pemimpin Redaksi Kotawaringin News