Kotawaringin News, Lamandau – Banjir besar yang melanda berbagai daerah di Kabupaten Lamandau masih terus terjadi. Bahkan luapan air sungai Lamandau telah menggenangi lebih dari separuh wilayah kota Nanga Bulik, Ibu Kota Kabupaten Lamandau.
“Lebih dari 50 persen wilayah Kota Nanga Bulik terendam banjir, dan lebih dari separuh masyarakatnya terkena dampak,” ungkap Lurah Nanga Bulik Tania Pingkan, Rabu 15 Juli 2020.
Banjir yang menggenangi Kota Nanga Bulik dalam kurun waktu empat hari terakhir disebabkan debet air sungai Lamandau terus meluap. Luapan terjadi seiring dengan kiriman air dari sejumlah hulu sungai dengan volume yang sangat besar ditambah lagi hujan lokal dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur.
Pantauan terkini, dari 14 RT se-Kota Nanga Bulik hanya RT 13 saja yang betul-betul aman dari jangkauan banjir karena wilayahnya ada di dataran tinggi, selebihnya dipastikan ada bangunan rumah atau fasilitas umum yang terendam meski tidak separah perkampungan di wilayah bantaran sungai dan dataran rendah.
Sementara itu, berdasarkan rilis resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lamandau per 5 Juli 2020 pukul 11.56 WIB, khusus untuk kecamatan Bulik telah ada 141 KK dengan jumlah 479 jiwa yang telah mengungsi akibat tempat tinggalnya terdampak banjir. 479 jiwa itu mengungsi di 17 tempat pengungsian yang telah dibuat.
Selain merendam ribuan rumah dan berbagai jenis bangunan fasum lainnya, banjir juga telah merendam sejumlah jalan protokol perkotaan serta jalan perkampungan. Karenanya, tak sedikit akses jalan yang terpaksa ditutup atau dialihkan serta dibuat fekayasa jalan menjadi satu jalur karena tidak bisa dilewati atau membahayakan pengguna jalan.
Beberapa akses jalan perkotaan yang dialihkan antara lain adalah jalan Batu Batanggui, Jalan menuju alun-alun kota, Jalan Kubau, Jalan Niaga, Jalan Cempaka, Jalan WR Supratman, Jalan Ahmad Yani. (BH/K2)