Kotawaringin News, Kotawaringin Barat – Cuaca tak menentu yang terjadi belakangan ini membuat nelayan di perairan laut Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), membuat ratusan nelayan di pesisir Pantai Kubu, Bogam, Keraya, Sebuai hingga Desa Tanjung Putri di Kecamatan Arut Selatan, resah. Mereka tidak bisa menangkap ikan di laut untuk dijual, sementara beban ekonomi tidak bisa diajak kompromi.
Bukannya untung para nelayan harus pulang dengan hasil tangkapan yang tidak sesuai harapan. Bukan cuma nelayan dengan kapasitas kapal di bawah 5 cross ton yang nihil hasil, bahkan nelayan kapal di atas itu juga paceklik mendapatkan ikan-ikan laut hasil buruannya, Sabtu (19/12/2020).
Ujung-ujungnya setelah hasil tangkapan melaut selama puluhan hari di jual, ternyata tidak mampu menutup utang para nelayan kepada bos mereka masing-masing.
Hal ini lantaran kapal-kapal di atas 5 cross ton yang beranggotakan lebih dari 6 orang, sebelum berangkat rata-rata mereka meminjam uang untuk membeli kebutuhan pribadi mereka selama melaut, dan sebagian untuk biaya hidup keluarga mereka selama ditinggalkan bekerja.
Informasinya bahkan satu orang nelayan sampai menanggung utang belasan juta rupiah kepada bos mereka, sehingga mereka akan terus terikat dan tidak bisa beralih profesi lain selama utang belum terbayarkan.
“Peribahasanya dalam kondisi seperti saat ini kita bekerja untuk bos saja, karena tangkapan walau 1 ton sekalipun karena utang banyak, setelah hitung-hitungan habis untuk membayar utang ongkos. Apalagi dalam kondisi seperti saat ini cuaca buruk yang berimbas pada hasil tangkapan yang sedikit,” ujar Iyan, salah satu nelayan di Desa Kubu, Kecamatan Kumai.
Iyan menceritakan, pernah suatu ketika ia harus pulang dengan dijemput speed boat ke tengah laut, lantaran selama bekerja di musim cuaca buruk tidak ada hasil yang didapatnya. Dari pada terus-menerus memaksakan diri ia putuskan untuk pulang meninggalkan rekan-rekannya yang masih bekerja.
Sementara itu, salah seorang pengepul ikan warga Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Inar menyampaikan, saat ini nelayan menghadapi kondisi cuaca buruk berupa angin kencang di laut Kumai. Dampaknya, banyak nelayan kecil di bawah 5 gross ton yang tidak berani ke tengah laut, dan hanya mencari ikan di tepi laut Kumai saja.
“Jenis ikan laut yang pada kondisi normal seperti ikan Pari dan Remang banyak melimpah di TPI Kumai, saat ini sulit didapatkan, karena para kapal tidak berani melaut, banyak yang nganggur,” ucapnya. (yusbob)