Kotawaringin News, Lamandau – Indah gemulai tubuh empat penari memanjakan mata para hadirin di GPU Lantang Torang, Senin 3 Agustus 2020. Gerakan mereka serempak memijak hentakan alunan musik khas Suku Dayak, memukau yang menyaksikannya.
Mereka menyuguhkan Tarian Bawi Katambung saat pembukaan acara peringatan Hari Jadi ke-18 Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Secara harfiah, Katambung adalah alat musik yang biasa digunakan oleh masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi acara penyambutan tamu. Sementara itu, Bawi adalah penari/pemain dalam alunan musik yang dihasilkan Katambung.
Tarian ini dibawakan oleh empat Bawi Dayak. Mereka ; Ririn, Tari, Sindy dan Lorra dari Sanggar Tari SMK Negri 1 Bulik, dibawah asuhan Kiki Desriyanti.
Tak butuh waktu lama, mereka cukup 4 kali latihan untuk menampilkan tarian yang seeksotis tersebut. “Impian setiap penari adalah menari di atas panggung. Aku juga penari. Jadi aku juga memiliki impian itu,” ujar salah seorang penari seusai menampilkan Tarian Bawi Katambung, Sindy.
Kabupaten Lamandau ini begitu kaya. Kekayaan-kekayaan itu bukan saja dari aspek-aspek material, kekayaan-kekayaan dalam bentuk fisik. Lebih dari itu, kekayaan yang dimiliki kabupaten berjuluk Bumi Bahaum Bakuba ini adalah sesuatu yang hidup dalam nilai-nilai, norma dan kebudayaan yang begitu memikat orang-orang dari berbagai belahan negri, bahkan dunia. Kekayaan itu, terutama dalam aspek seni budaya, hingga kini diakui memang begitu menakjubkan. “Kita harus bangga dan terus menjaga seni budaya yang kita miliki,” timpal penari lainnya, Lorra. (BH/K2)