Bayu Harisma
Pangkalan Bun, Kotawaringin News – Dalam setahun terakhir, perasaan Dedi Rusdiani (39 tahun) terombang-ambing. Maklum, laki-laki kelahiran Sukabumi ini harus mengalami perceraiaan dengan sang istri tercinta. Hari-hari Dedi selalu galau. Pikiran Dedi pun kalut, tak mampu berfikir jernih.
Empat hari yang lalu, Dedi memutuskan untuk hijrah ke Pulau Kalimantan. Mungkin, selain ingin menjauh untuk menghapus bayang-bayang sang mantan istri, kepergian Dedi ke Kalimantan dimaksudkan untuk mencari peruntungan rezeki. Dia mau mencari kerja menjadi buruh di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Ketapang, Kalimantan Barat.
Sesampainya di Kalimantan, Dedi bingung. Kerjaan yang didambakan ternyata tak ada. Dedi pun sedih bukan keepalang. Akhirnya, Dedi pun memutuskan untuk kembali pulang ke kampung halaman. Dia menuju Pelabuhan Panglima Utar Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah untuk pulang ke Jawa menggunakan moda transportasi laut. Tepatnya, Jumat (29/12/2017), sekira pukul 18.00 WIB, Dedi bersama penumpang Kapal Motor Dharma Kencana lainnya berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Jawa Tengah.
Di tengah perjalanan laut, fikiran Dedi kalut. Memikirkan kisah cinta yang usai dengan sang mantan istri. Saat itu, KM Dharma Kencana yang ditumpangi Dedi tengah berada di laut Gosong Senggora Perairan Kumai 15 mil dari daratan Kumai. Tiba-tiba sekitar pukul 21.33 WIB, byurr Dedi nyebur ke laut Gosong Senggora. Awak kapal yang melihat Dedi nyemplung langsung melapor ke Nakhoda. Sempat melakukan pencarian, awak kapal tak melihat tanda-tanda Dedi muncul di permukaan air laut.
Akhirnya, KM Dharma Kencana tetap melanjutkan perjalanannya menuju Pelabuhan Tanjung Mas. Malam itu juga, sang Nakhoda melaporkan kejadian tersebut ke manajemen Dharma Lautan Utama (DLU) melalui pesan singkat. Manajemen DLU langsung meneruskan laporan tersebut ke KSOP Kumai. KSOP Kumai bersama dengan Basarnas, TNI AL dan KP3 Kumai, dan Operator PT DLU langsung membentuk tim gabungan pencarian Dedi Rusdiani. Hasilnya, nihil. Dedi tak ditemukan tim gabungan. Tim gabungan ini melakukan pencarian mulai dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, Sabtu (30/12/2017).
Nasib Dedi masih menjadi tanda tanya. Banyak yang mengira, Dedi tak selamat dari maut. Namun, anehnya, Dedi nyemplung ke laut dengan membawa lifebuoy (pelapung). Artinya, Dedi tak benar-benar bulat untuk mengakhiri hidupnya. Dedi masih fikir-fikir. Resah bercampur gelisah. Antara ingin mati, dan masih mau hidup.
Ya, Dedi ternyata masih hidup. Setelah hampir dua belas jam terombang ambing di laut Senggora, Dedi ditemukan oleh para pemancing mania asal Pangkalan Bun. Namun, lagi-lagi Dedi malah enggan diselamatkan. Dia malah memberikan perlawanan saat bakal diselamatkan. Para pemancing itu kemudian menyerah dan melaporkan ke Kepala Desa Kubu melalui pesan singkat dan diteruskan ke Polsek Kumai.
Usia mendapat mendapat laporan Dedi ditemukan oleh pemancing dalam keadaan hidup, tim gabungan kembali harus turun tangan. Tim gabungan menjemput Dedi di perairan Gosong Senggora tanpa perlawanan. Dedi pun dibawa menuju Pelabuhan Kumai. Dedi dan tim gabungan akhirnya sampai di Pelabuhan Kumai, sekira 18.30 WIB. Dedi langsung dilarikan ke Puskesmas Kumai untuk diberikan pertolongan medis. (KNews)