Bayu Harisma
Sulung, KNews – Kepala Balai Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Banun Harpini terlihat begitu semringah saat mengunjungi Sulung Ranch (PT Citra Borneo Indah Group), Jumat (3/11/2017). Betapa tidak, ia melihat ribuan sapi yang diternak terintegrasi dengan kelapa sawit. Yang paling membuatnya senang, Banun terkesan dengan kesuksesan Sulung Ranch mengembangbiakan sapi bali. Sapi Bali yang berlabel lokal itu tak kalah baik dengan sapi impor berjenis Brahman dan Limosin. Saking senangnya, Banun pun sampai beberapa kali mengabadikan momen tersebut dengan camera ponselnya.
“Saya senang. Sapi lokal ternyata bisa dikembangkan dengan baik. Artinya sapi bali ini tidak kalah bersaing dengan sapi yang dari luar,” ujar dia di lokasi Peternakan Sapi Sulung Ranch Jumat (3/11/2017), sore.
Menurut dia, tak banyak daerah yang mampu mengembangkan sapi bali. Selain itu, banyak peternak yang enggan mengembangkan sapi Bali ini. Mereka berprasangka, sapi berlabel lokal tersebut kurang menjanjikan jika dikembangkan. Namun, kata dia, prasangka tersebut segera sirna setelah melihat kesuksesan Sulung Ranch mengembangkan sapi bali ini. “Lihat gemuk-gemuk. Yang penting gimana mengelola dan mengembangkannya. Jika baik, hasilnya juga baik.”
Senada, Anggota Komisi IV DPR RI, H Hamdhani juga terpukau melihat peternakan sapi milik H Abdul Rasyid AS tersebut. Saat ini, Sulung Ranch telah mendukung program pemerintah dalam swasembada daging sapi. Dia pun berharap, manajemen Sulung Ranch bisa menyalurkan ilmu dalam pengembangan ternak sapi tersebut kepada peternak mandiri. Sehingga, mereka bergairah menjadi peternak. “Ya seperti mengadakan sosialisasi termasuk transfer ilmu tata cara mengembangkan peternakan sapi. Sehingga hasilnya juga memuaskan.”
Sementara itu, Manager Sulung Ranch, Pieter Ndoa menerangkan, untuk pengembangbiakan sapi bali ini cukup baik. Awalnya, Sulung Ranch hanya memiliki 300 ekor sapi bali. Saat ini, sapi bali itu sudah berkembangbiak menjadi 900 ekor. Artinya, penaikan pengembangbiakan sapi bali hingga 200 persen. Daging sapi ini juga cukup diminati pasar. “Kebanyakan masyarakat yang membeli sapi ke sini, meminta sapi bali. Mereka menyukainya. Kalau secara keseluruhan termasuk sapi brahman dan limosin ada sekitar 5.000 ekor,” ungkap Pieter. (KNews-1)