Sampit, KNews – Masyarakat Kota Sampit sempat dihebohkan dengan adanya aliran agama yang menyimpang. Kendati demikian, hal tersebut sudah ditangani oleh Kesbangpol dan MUI Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Beberapa waktu lalu warga Jalan Gunung Kelud, Kecamatan Baamang melaporkan adanya aliran yang dinilai menyimpang yang disebarkan oleh salah seorang guru pengajian berinisial MS alias Abah Janggut.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh Kotawaringin News, Abah Janggut menyebarkan ajarannya kepada 28 orang kepala rumah tangga dan bahkan salah satunya juga sudah menjadi seorang guru penyebar aliran tersebut. Aliran yang diduga menyimpang ini mengajarkan para pengikutnya untuk tidak beribadah seperti muslim pada umumnya.
“Pengikutnya tidak diperbolehkan shalat maupun ibadah apapun, mereka dijanjikan masuk surga dengan mudah apabila meninggal. Selain itu, aliran tersebut juga tidak berpedoman dengan Al Quran dan Hadist,” ucap salah satu warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya.
Fatalnya lagi, lanjutnya, setelah mengikuti aliran tersebut para pengikutnya tidak lagi memberikan nafkah kepada keluarganya. Beruntung aliran tersebut cepat diredam oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan menetapkan MS sebagai guru pengajian yang diinformasikam menyimpang untuk berhenti melanjutkan aktivitasnya.
Selain meminta MS berhenti, pihak MUI juga meminta Abah Janggut untuk introfeksi diri atas kesalahannya serta meluruskan ajaran yang dia sebarkan agar kembali sesuai kaidah Islam. Abah Janggut juga diberikan pembinaan. Meskipun sudah menyimpang, MUI tidak menyatakan jika ajaran yang disebarkan oleh Abah Janggut tersebut termasuknaliran sesat.
“Kita tidak menyebutkan sesat, karena menetapkan ajaran itu sesat ada tahapannya,” terang Amrullahadi Ketu MUI Kotim. (Achmad Syihabuddin/KNews-3)