Pangkalan Bun, Kotawaringin News – Belakangan ini, masalah parkir menjadi keluhan warga. Pasalnya, hampir di setiap pinggiran jalan yang ada keramaian selalu ada tukang parkir yang diduga silmuan atau tak resmi.
Seperti yang ada di kawasan Bundaran Pancasila, baik toko maupun rumah makan dimanfaatkan oknum tertentu untuk jasa parkir.
Meski terlihat seperti menyediakan jasa parkir, namun tak semua warga menyetujui adanya aktivitas parkir siluman tersebut.
Seperti yang diungkapkan Yanti, salah satu pengunjung rumah makan yang berada di kawasan Bundaran Pancasila mengeluhkan, tempat yang ramai di kunjungi pastinya dikenakan parkir.
Padahal, lanjutnya, juru parkirnya tidak menggunakan seragam resmi rompi yang berwarna jingga itu. Hal ini menjadi tanda tanya bagi warga, apakah itu resmi atau hanya untuk keuntungan pribadi saja.
“Saya parkir sebentar saja untuk membeli makanan langsung dikenakan parkir, Selasa (7/11/2017).
Selain itu, cafe-cafe yang juga berada di kawasan Monumen Palagan Sambi, juga dikenakan parkir.
“Setahu saya itu fasilitas umum, kenapa semua serba berbayar. Lantas dimana hak kami sebagai warga? tanya Yanti.
Sebagai masyarakat, Yanti meminta, kepada pemerintah daerah agar dapat lebih tegas dalam masalah parkir. Ini tak bisa dipungkiri masalah uang, karena setiap parkir selalu berbayar.
“Ya kalau gini lama-lama kesal juga,” tukasnya. (KNews-3)