Pangkalan Bun, KNews – Polemik dugaan tindak kekerasan di MAN Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, terus berlanjut. Salah seorang guru bernama Abdul Kadir yang diduga menampar enam siswa Kelas XI MAN Pangkalan Bun, kini dilaporkan ke Kementerian Agama Pangkalan Bun. Namun, sebagian besar siswa MAN Pangkalan Bun itu tidak sepakat jika sang guru tersebut dilaporkan, bahkan terancam diberhentikan.
Karena itu, sebagian besar siswa MAN Pangkapan Bun pun langsung menggelar Aksi Damai, di Masjid Al-Fajar samping MAN Pangkalan Bun, Kamis (12/10/2017), sekira Pukul 09.30 WIB. Siswa dan Alumni MAN Pangkalan Bun yang merasa keberatan akan pengaduan yang dilakukan oleh enam siswa tersebut, mereka sepakat mengadakan Aksi Damai sebagai pembelaan bertujuan agar Abdul Kadir, keenam siswa itu mencabut laporannya ke Kementrian Agama serta tidak diberhentikan dari jabatannya sebagai guru oleh pihak sekolah.
Sementara itu, dalam seminggu belakangan ini, di berbagai media sosial terlihat sebagian besar siswa serta alumni MAN Pangkalan Bun menulis konten status yang membela Abdul Kadir dengan Hastag #savepakkadir di setiap postingan konten pembelaan mereka. Mereka juga mengakui bahwa Abdul Kadir dikenal sebagai guru yang sangat tegas. Namun, itu semata-mata untuk mendidik para siswanya menjadi disiplin.
Para siswa dan alumni tersebut serentak membagikan konten yang berisi tulisan, “This Is your respect to your teacher Mr. Abdul Kadir S. Ag, kami mengajak siswa dan para alumni untuk ikut Aksi Damai JANGAN KELUARKAN GURU KAMI #SavePakKadir #KamiBersamaPakKadir silahkan berkumpul d Masjid Al-Fajar samping MAN Pangkalan Bun Pukul 09.30 WIB, berpakaian sopan khusus perempuan berjilbab dan siswa Pakai seragam sesuai hari. Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Beliau adalah Guru yg meLEGENDA, beliau adalah Icon MAN Pangkalan Bun.”
Sejumlah siswa dan alumni sempat kecewa terhadap kasus ini. Pasalnya, mereka sangat menghormati Abdul kadir sebagai guru teladan. Atas didikkan keras Abdul Kadir, sikap membangun disiplin pun terbukti dirasakan oleh para siswa. “Kami sebagai alumni tidak terima jika Pak Abdul Kadir dikeluarkan, dia tidak kasar dan tidak jahat. Ini murni karena enam anak muridnya sudah keterlaluan,” kata salah seorang Alumni MAN Pangkalan Bun, Diah Ayu, melalui pesan Whatsaap. (Dandi/KNews-1)