Kotawaringin News, Kotawaringin Barat – Hari Pendidikan Nasional atau yang biasa disingkat Hardiknas jatuh setiap tanggal 2 Mei.
Penetapan tanggal ini adalah berdasarkan tanggal lahir dari tokoh yang sangat berperan besar dalam pendidikan kita, yakni Ki Hajar Dewantara, kata Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah, Minggu (2/5/2021).
Namun, menurut Ahmadi Riansyah peringatan Hardiknas bukan semata untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, melainkan juga sebagai momentum untuk kembali menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme bagi seluruh warga pendidikan.
Biasanya masyarakat menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme itu dengan cara upacara bendera dan sejumlah rangkaian lainnya, namun tidak dengan tahun ini, terang Ahmadi Riansyah.
Memang ia, setiap tahun perayaan Hari Pendidikan Nasional selalu digelar dengan berbagai rangkaian kegiatan lainnya, namun tahun ini, para satuan pendidikan mulai tak lagi berada dalam satu area untuk merayakan Hardiknas karena pandemi Covid-19, kata Ahmadi Riansyah.
Berbeda dengan yang di daerah, mencoba menghubungi Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah terkait bagaimana cara dia memperingati Hardiknas di tengah Pandemi Covid-19.
Menurut dia, mempringati Hardiknas di tengah Pandemi Covid-19 dengan cara di rumah saja karena memang di waktu yang bersamaan dengan hari Minggu.
“Saat ini saya bersama keluarga dan ini momentum memberikan pemahaman kepada anak-anak arti sebuah pendidikan”, ucap Ahmadi Riansyah.
Dikatakan orang nomor dua di Kobar ini bahwa sesuai dengan tema Hardiknas tahun ini yakni “Belajar dari Covid-19” banyak hikma dan hal yang terpnting dari pandemi Covid-19 ini.
“Kalau kita lihat dari sisi positifnya, bahwa pendidikn dan pengajaran saat ini yang dilakukan di rumah masing-masing karena tidak lagi ke sekolah,” kata Ahmadi Riansyah.
Kedekatan orang tua dan anak-anaknya sangat berarti dimana orang tua menggantikan peran guru di sekolah untuk mngajarkan anak-anaknya langsung,” ujarnya.
selain itu, orang tua juga tau bahwa begitu sulitnya menjadi guru formal bagi anak-anaknya sndiri, pendidikan agama secara langsung oleh orang tua ke anak-anak cukup luar biasa dan sebaginya.
“Dan takkala penting hikma di balik pandemi ini juga kepekaaan sosial kita diuji, kesabaran, keteraturan smuanya diuji terutama yang takkala pentingnya adalah menjaga kesehatan dan menjalankan protap COVID-19 ini demi menjaga diri, keluarga dan menjaga orang lain,” urainya.
Ahmadi Riansyah juga berpesan seluruh tingkatan strata pendidikan mulai PAUD hingga mahasiswa untuk lebih giat dan tekun selama proses belajar di rumah.
“Bagi anak-anak dan adik-adik semua dari seluruh tingkatan strata pndidikan mulai PAUD hingga mahasiswa untuk lebih giat dan tekun selama proses belajar di rumah.”
Jaga kesehatan, dan lebih sayang lagi ke keluarga terutama orang tua, sembari berdoa kepada Allah SWT semoga COVID-19 ini segera berakhir di bumi pertiwi Indonesia,” tutup Ahmadi Riansyah. (Yusbob)