Pangkalan Bun, KNews – Bagi pecinta sepakbola, pasti bakal tahu dengan nama Slamet Nurcahyo, Bayu Gatra dan Paulo Sitanggang. Ya, mereka sering menjadi tulang punggung Tim Sepakbola Nasional Indonesia. Tapi siapa yang tahu, bakat ketiga pemain ditemukan oleh seorang pelatih bernama Yusro Arodi. Laki-laki kelahiran Jember Jawa Timur yang sempat menangani tim sepakbola U-21 Kotawaringin Barat. Puncaknya, Yusro membawa U-21 Kobar menjuarai Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah 2014. Meski akhir 2015 berhenti jadi pelatih sepakbola U-21 Kobar, Yusro tetap menjadi bagian dari warga kabupaten berjuluk Bumi Marunting Batu Aji ini. Ya, bapak dari empat anak itu kecantol perempuan Pangkalan Bun.
Yusro menuturkan, awal Tahun 2000, ia tunjuk menjadi assisten pelatih Persid jember di Piala Suratin. Yusro melihat bakat Slamet Nurcahyo bakal bersinar. Ternyata benar, Selamet pun bersinar di Timnas Indonesia. Bahkan, sekarang Slamet menjadi andalan Madura United dalam mengarungi kompetisi utama Liga Indonesia.
Berselang berapa tahun, tepatnya di 2006, Yusro menemukan talenta lain. Ialah Bayu Gatra. Yusro memasukkan nama Bayu Gatra ke skuad Persid dalam even Piala Suratin. Indahnya, Bayu Gatra langsung dipinang Persikapas Pasuruan. Belum genap berumur 19 tahun, Bayu Gatra dipinang Persisam Samarinda. Persisam Samarinda memasukan Bayu Gatra untuk mengisi skuad U-19. “Ya saya sih pada waktu itu, hanya meminta kepada mereka (manajemen Persisam Samarinda) agar semua difasilitasi. Termasuk pendidikannya,” ujar Yusro.
Tahun 2010, Yusro hijrah ke Jember United. Melatih bersama mantan pemain Persebaya Surabaya Yani Faturahman, Yusro menemukan bakat Paulo Sitanggang. “Pada dasarnya mencetak atau melahirkan pemain berkualitas harus sejalan dengan kompetisi yang ada. Mencetak pemain berkualis sebenarnya gampang-gampang susah. Mudahnya kalau ada roda kompetisi yang tertata rapi bahkan tidak menutup kemungkinan akan lahir bintang-bintang sepakbola berkualitas.” (*/BH/KNews-1)
