Kotawaringin News, Kotawaringin Barat Tanggul penahan ombak yang menggunakan teknologi geobag yang saat itu digadang-gadang mampu bertahan hingga 15 tahun di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), saat ini kondisinya sudah banyak yang robek, Senin (22/2/2021).
Padahal teknologi geobag berupa karung geosintetis tersebut diisi dengan tanah atau pasir dan dijahit sehingga berbentuk seperti bantalan yang digunakan untuk proteksi pantai baru berusia kurang lebih satu tahun.
Diketahui bahwa proyek proteksi pantai dengan teknologi geobag tersebut dikerjakan dengan memakan anggaran kurang lebih mencapai hampir 1 miliar rupiah.
Salah seorang warga RT 02, Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar Wawan menceritakan, dulu saat dibangun kontraktor proyek geobag tersebut sesumbar bahwa karung geosintetik tersebut bisa bertahan hingga belasan tahun.
“Belum sampai yang disumbarkan, buktinya sekarang malah banyak yang robek di bagian tumpukan bawahnya sehingga pasirnya banyak yang tumpah dan tumpukan karungnya melorot,”ucapnya
Akibat hantaman ombak khususnya yang berada di RT 01 dan 02 Desa Keraya, hingga masuk ke halaman warga.
Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar, Juni Gultom saat di konfirmasi menyebutkan akan mengirimkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk melihat secara langsung keluhan warga.
“Kalau saya lihat beberapa hari lalu masih terlihat bagus namun terlihat di bagian atasnya, kalau bagian bawah artinya hantaman gelombangnya keras sekali, besok akan kita kirim PPK untuk mengeceknya,” pungkasnya. (yusbob)