Kotawaringin News, Kotawaringin Barat – Pemerintah bakal menerapkan penggunaan campuran karet untuk aspal mulai 2022 setelah dijajaki perjanjian kerjasama atau MoU dengan pihak penyedia lateks di Bogor. Regulasi untuk pengembangan industri bagi komoditas perkebunan itu rampung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar Juni Gultom, mengatakan untuk tahap awal memang harus menyiapkan payung hukum dahulu, Senin (8/2/2022).
“Aspal karet ini kan baru jadi harus ada payung hukumnya, penerapannya paling tahun 2022,” ujarnya kepada awak media.
Juni Gultom mengatakan nantinya regulasi yang terbit itu akan dalam bentuk peraturan yang sudah dijajaki perjanjian kerjasama atau MoU dengan pihak penyedia lateks di Bogor.
Juni Gultom menjelaskan, teknologi aspal karet yang bakal diterapkan pada infrastruktur jalan merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas jalan.
Lanjut Juni, untuk tingkatkan kualitas infrastruktur jalan rencananya teknologi aspal karet akan digunakan agar kualitas jalan bisa bertahan lama.
Menurut Juni Gultom, menurut arahan Bupati Kobar agar teknologi aspal karet itu bisa dikembangkan dan sudah dijajaki perjanjian kerjasama atau MoU dengan pihak penyedia lateks di Bogor.
“Salah satu alasannya karena kualitas jalan bisa lebih tahan lama. Selain itu, produksi komoditas karet di kobar mencapai angka 9 ribu ton per-tahun. Harapannya teknologi ini mampu meningkatkan permintaan pasar dalam komoditas karet lokal,” jelas Juni Gultom.
Setelah itu diterapkan, lanjut Juni Gultom, kedepan diupayakan penyerapan karet dari para petani.
“Diharapkan nanti sekitar 25 sampai 30 persen dari produksi karet Kobar bisa diserap oleh teknologi aspal karet pada tahun 2022,” jelas Juni Gultom.
“Harapannya nanti teknologi ini bisa dikembangkan di Kabupaten Kobar Rencananya untuk tahap uji coba pihaknya akan menggunakan lateks yang sudah digunakan,” pungkas Juni Gultom. (yusbob)