Pangkalan Bun, KNews – Belakang muncul kabar bahwa salah satu organisasi masyarakatan (Ormas) besar di Indonesia yaitu Front Pembela Islam (FPI), telah terbentuk di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Terkait kabar tersebut Kapolres Kobar AKBP Pria Premos mengakui sempat melihat ada masyarakat yang mengunakan atribut FPI di Kobar. “Namun secara resmi pengurusnya siapa, kapan terlantiknya, dimana markasnya kita tidak tahu,” ucap Kapolres seusai acara syukuran HUT ke-62 Polantas, Jumat (22/9/2017).
Dia melanjutkan, terkait sebuah foto berlatarbelakangan baliho Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI Kotawaringin Barat, yang mana memperlihatkan salah satu wartawan televisi lokal dan salah seorang yang belum diketahui identitasnya, Kapolres mengatakan, jika mau dibentuk satu DPW tentunya harus ada persetujuan serta pelantikan dari DPP (dewan perwakilan provinsi). Sementara, di Kalimantan Tengah tidak ada DPP FPI.
Namun, Pria tidak mempermasalahkan terbentuknya Ormas FPI di Kobar. Pasalnya, FPI bukanlah ormas yang terlarang di Indonesia. “Memang kalau secara resmi belum ada kabar. Tapi, itu ada di pusat. Dan tidak dilarang. Karena itu, kalau mau ada aksi kami minta untuk melapor ke kami agar kamtibmas tetap terjaga.”
Senada, Bupati Kobar Hajah Nurhidayah mengatakan, setiap pembentukan ormas harus tetap mengacu pada undang-undang keormasan. “Jika ormas tersebut masuk dalam katagori dilarang keberadaannya, maka kita tidak akan mengakomodir dalam bentuk apa pun,” ucapnya, Sabtu (23/9/2017). (Hendri/KNews-1)
