Pangakalan Bun, KNews – Hujatan kebencian bernada hinaan yang di lontarkan Kapolres Way Kanan Provinsi Lampung Timur, AKBP Budi Asrul Kurnia terhadap profesi jurnalis membuat geram. Para wartawan yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), pun menggelar aksi demontrasi damai di kawasan Bundaran Pancasila Pangkalan Bun, Selasa sore (29/8/2017).

Seorang wartawan kompas.com yang bertugas di wilayah Kobar, Budi Baskoro mengatakan, di era kebebasan pers, kekerasan terhadap wartawan semakin parah dan kompleks dibanding masa otoriter terdahulu. “Jika dulu kekerasan hanya dilakukan oleh aparatur negara, sekarang dilakukan oleh siapa saja baik aparat, anggota legislatif, eksekutif, yudikatif, masyarakat umum serta preman-preman bayaran” ungkap Baskoro dalam orasinya.
Dia melanjutkan, profesi polisi dan wartawan mempunyai peran yang sama penting. Karena itu, ia berharap, aparat kepolisian juga harus menghormati profesi wartawan serta profesi-profesi pekerjaan lainnya.

Senada dengan Budi, wartawan Borneo News, Koko Sulistyo dalam orasinya mengatakan, jumlah angka kekerasan terhadap wartawan semakin memprihatinkan. “Di 2014 tercatat ada 44 kasus kekerasan terhadap wartawan, dan di 2016 meningkat hampir seratus persen menjadi 72 kasus,” ungkapnya.

Para wartawan yang tergabung dalam PWI Kobar meminta Kapolres Way Kanan tersebut dijatuhi hukuman disiplin, agar kedepan tidak ada lagi yang bisa semena-mena menghina sebuah profesi pekerjaan.
Dalam aksi damai tersebut para anggota PWI secara bersama sama menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai pembuka aksi kemudian aksi ditutup dengan berjabat tangan kepada para anggota Polres Kobar yang melakukan penjagaan pada aksi tersebut. Selain itu, para wartawan dan polisi juga melakukan sesi foto bersama sebagai tanda antar-profesi itu memiliki hubungan baik. (Hendri/BH)

Komentar