Tumarno
Kotawaringin News, Pangkalan Bun – Terbakarnya SMP Negeri 4 di Desa Mulya Jadi, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa dinihari tadi, segera disikapi oleh Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah yang langsung meninjau langsung ke lokasi kebakaran, Selasa 5 November 2019.
Turut serta ke lokasi kebakaran yang menghanguskan 5 ruangan bangunan sekolah yang terdiri dari 3 ruang kelas, 1 ruang guru dan 1 perpustakaan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rosehan Pribadi, dan anggota komisi A DPRD Kobar.
Ahmadi Riansyah dalam kesempatan itu mengatakan bahwa dalam musibah kebakaran tersebut langkah awal yang diambil adalah bagaimana agar proses belajar mengajar siswa tidak terganggu. Untuk mensiasati ruang belajar yang terbatas, proses belajar mengajar akan diarahkan dengan menumpang belajar di SD yang terdekat.
“Langkah awal yang kita ambil ialah bagaimana agar proses belajar mengajar para siswa tidak terganggu, hal ini yang paling penting, ruang darurat menggunakan Lab IPA dan termasuk rumah dinas guru,” kata Ahmadi.
Ia mengungkapkan, kedepannya pembangunan gedung baru juga akan menjadi prioritas bagi pemerintah daerah, rencana pembangunan sekolah akan dilakukan tahun 2020 mendatang dan masuk dalam APBD 2020 dengan anggaran prioritas.
Sementara itu Kepala Disdikbud Kobar Rosihan Pribadi mengatakan, para siswa akan mulai belajar pada Rabu 6 Oktober dengan menumpang di SDN 1 Mulya Jadi, selain itu ruang laboratorium dan ruang lainnya yang tidak terbakar akan dipersiapkan untuk ruang belajar sementara.
“Tadi sudah dirapatkan langsung dipimpin Wabup, Disdikbud, PU, Komite sekolah, Kepsek dan dewan guru. Hasilnya proses belajar mengajar tetap berlangsung dengan menumpang SD terdekat,” pungkasnya.
Sebelumnya, warga Desa Mulya Jadi, Kecamatan Pangkalan Banteng digegerkan dengan peristiwa kebakaran SMP negeri 4 Pangkalan Banteng, yang terjadi pada pukul 02.00 WIB, yang diduga akibat korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut namun diduga kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Kebakaran tersebut diketahui warga setelah api sudah membesar, ditambah warga yang panik kebingungan karena selain ketiadaan alat damkar juga kesulitan sumber air. Setelah Kebakaran Polsek Pangkalan Banteng segera memasang garis polisi di lokasi kebakaran.