Kotawaringin News, Lamandau – Bupati Lamandau Hendra Lesmana meminta perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di daerah setempat untuk aktif dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) khususnya di wilayah sekitar operasional.
“Perusahaan wajib memiliki sarana prasarana penanggulangan bencana karhutla, menyiapkan SDM dan tim tersendiri untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan,” pinta Bupati di Nanga Bulik, Selasa, (13/6).
Berdasarkan informasi dari BMKG, diperkirakan pada bulan Juni 2023 ini sebagai puncak dari musim kemarau dan diprediksi adanya fenomena El Nino sejak awal Juni hingga September 2023. Kondisi tersebut menyebabkan dampak musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering.
“Kondisi ini perlu menjadi perhatian bagi kita semua untuk mengantisipasi bencana karhutla, agar dapat dicegah dan diminimalisir sehingga tidak menimbulkan dampak secara ekonomi maupun mengganggu kesehatan masyarakat,” harapnya.
Menurut Bupati, diperlukan langkah nyata yang harus dilakukan dengan mengedepankan upaya pencegahan melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat, baik di tingkat kecamatan, kelurahan ataupun desa.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau, Gustoni mengatakan, sejumlah upaya penanganan karhutla sudah dilakukan. Pihaknya juga telah memastikan kesiapan Sarpras maupun SDM.
“Begitupun dengan sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah, mengaktifkan pos simpul komando satgas penanggulangan karhutla di tingkat kabupaten dan posko lapangan tingkat kecamatan dan pengecekan hotspot,” tandasnya.(din/BH)
Komentar