Pangkalan Bun, KNews – Dandim 1014/PBN gelar pertemuan dengan komponen 3 pilar (Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa) di wilayah Kodim 1014/PBN, pertemuan tersebut berlangsung di Aula Palapa Kodim 1014/PBN sekitar pukul 08.30 WIB, Kamis (28/9/2017).
Dandim 1014/PBN Letkol Inf Wisnu Kurniawan menuturkan, tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memberikan pembekalan terhadap komponen 3 pilar tersebut. Ia ingin menekankan tentang sinergitas antar 3 pilar tersebut. “Saya ingin memberikan bekal kepada 3 pilar ini, terkait apa yang harus dilakukan terkait pertahanan rakyat semesta” jelas Wisnu saat sesi wawancara dengan awak media seusai kegiatan pertemuan, Kamis (28/9/2017).
Lanjutnya, terkait sistem pertahanan rakyat semesta harus dimulai dari lingkup terkecil yaitu desa, jika lingkungan desanya sudah aman masyarakatnya sejahtera maka ke lingkungan yang lebih luas akan terwujud juga. “Tentunya jika masyarakatnya aman, maka akan berbanding lurus dengan kesejahteraan yang ingin dicapai,” tandasnya.
Selaku pemateri dalam pertemuan tersebut, Wisnu Kurniawan menyampaikan, beberapa materi sebagai berikut, dari bidang Ideologi dengan mengikuti perkembangan media cetak maupun media elektronik banyak mengalami dinamika perubahan untuk perkembangan internasional saat ini. Ideologi terjadi berbagai macam kegiatan radikalisme terorisme di berbagai negara di Asia, Afghanistan, Ukraina bahkan di negara maju seperti Amerika. Di Daerah Kalteng juga sudah masuk seperti ditemukan penggaris bergambar palu arit.
Bidang politik terjadi perang yang terjadi bukan secara konvensional melainkan istilahnya Proxy War, penghapusan karakter yaitu menghapuskan ketokohan ketokohan dengan menggunakan media sosial dengan menghilangkan figur tokoh di Indonesia juga terjadi perkembangan ideologi ekonomi dan hankam ditandai dengan adanya isu kebangkitan komunis, dimanapun di negara pasti ada pemberontak yang dilakukan PKI dengan cara menculik para Jendral dan ulama. Kerawanan saat akan dilaksanakan pesta demokrasi, sering dimanfaatkan oleh pihak tertentu.
Bidang ekonomi, lanjut dia, terjadi persaingan kekuatan ekonomi di mana negara-negara kuat seperti Cina, Amerika dan Eropa yang bertujuan meningkatkan ekonominya dengan berbagai cara. “Contohnya beras palsu, produk mainan anak-anak dan lain-lain bertujuan untuk menguasai ekonomi, terlalu banyak orang miskin dan kesenjangan ekonomi yang berpengaruh terhadap perkembangan di negara kita dapat menimbulkan konflik.”
Bidang sosial budaya, kata Wisnu, dengan adanya masuknya budaya barat dapat merusak karakter generasi muda, bahkan anak-anak yang sangat tidak sesuai dengan budaya Indonesia. “Itu sangat gencar melalui media sosial, harus disikapi dengan bijak.”
Bidang Hankam, banyaknya isu yang berkembang masalah pertahanan dan keamanan isu-isu masalah terorisme, perkembangan memanasnya situasi daerah yang melaksanakan Pilkada bahkan Pilpres dapat memicu memanasnya konflik di daerah. (Hendri/KNews-1)