Kotawaringin News, Kotawaringin Barat – Sebuah modus penipuan online baru-baru ini beredar via aplikasi chat WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Modus penipuan ini melibatkan pelaku yang berpura-pura menjadi makelar, saudara, ataupun teman lama korban dengan menggunakan foto lawas orang lain.
Berdasarkan pantauan media, sejumlah pengguna WhatsApp, Facebook, dan Instagram melaporkan bahwa mereka menerima chat dari seseorang yang menyamar sebagai makelar, saudara, ataupun kenalan dan teman lamanya, lengkap dengan foto profil.
Padahal, pengirim chat tersebut adalah orang asing dan pemilik foto profil sebenarnya tak pernah mengganti nomor telepon sama sekali, kata Kasatreskrim Polres Kobar AKP Rendra Aditia Dhani, melalui Kanit Tipidter Polres Kobar Ipda Ahmad Januar Ganari.
Menurut Januar saat konfirmasi diruang kerjanya, Sabtu (15/2022), kemungkinan besar pelaku mendapat postingan di akun FB maupun Instagram lalu di posting ulang dengan menjualnya dengan harga lebih murah, lalu kontak diambil dari nomor yang telah berhasil dibajak, ucapnya.
Postingan tersebut lalu diteruskan dan dikembangkan dan dilihat grup mana saja yang pernah tergabung lalu kontak di grup itu. Dengan ini, si pelaku hanya perlu mendapatkan akses ke grup yang pernah diikuti, tanpa perlu repot-repot mengincar pembeli yang diincar, kata Januar.
Lanjut Januar, misalkan ada yang menanggapi dan akan membeli si pelaku lalu menghubungi si penjual aslinya dengan berpura-pura menjadi saudaranya, dan bilang kalau ada si pembeli menghubungi si penjual aslianya bilang saja nanti urusannya dengan si pelaku.
Nah, saat pembeli memastikan barangnya ada lalu si pembeli menghubungi si penjual aslinya, dilihat barang ada si pembeli lalu pulang dan keesokan harinya uang ditransfer kepada si pelaku, saat si pembeli mau mengambil barangnya sontak si penjual aslianya kaget. Modus seperti ini sering terjadi dan sudah banyak korbanya, terang Januar.
Ia mengatakan bahwa penjahat siber sekarang ada juga yang bisa mendapat kontak seseorang tanpa perlu membajak nomor yang diincar. Caranya adalah dengan menyusup ke grup WhatsApp yang ditargetkan dengan menggunakan profile picture salah satu anggota grup, ada juga modus seperti ini, ucapnya.
Setelah berhasil masuk, pelaku bisa mengakses kontak anggota grup WhatsApp yang dia susupi dan memulai aksinya menipu seolah-olah menjadi teman lama, atau juga keluarga calon korban.
Kasus lain yang juga terjadi adalah profile picture korban di Facebook diambil, dipalsukan di Instagram untuk menghubungi teman lama calon korban. Cara ini memudahkan pelaku karena hanya perlu menghubungi kontak-kontak lain, baik di Facebook maupun Instagram.
“Jadi tekniknya sekarang lebih ke rekayasa sosial memalsukan akun yang ada tanpa perlu membajak akun tersebut,” tutur Januar.
Karena itu, jika ada masyarakat dihubungi oleh kerabat yang sudah lama tidak berhubungan, maka patut berhati-hati. Terlebih jika mereka mulai menawarkan sesuatu — kemungkinan besar itu sudah pasti penipuan.
“Jadi memang perlu ekstra hati-hati jika mendapatkan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal,” tandasnya. (Yusbob)