Kotawaringin News, Kotawaringin Barat – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat, Sri Lestari, menyoroti persoalan infrastruktur di wilayah pedesaan, khususnya di Arut Utara. Politisi Partai Gerindra ini menekankan bahwa perhatian lebih harus diberikan kepada daerah-daerah yang memiliki potensi besar namun terkendala aksesibilitas.
“Dalam berbagai kunjungan kerja, kami melihat langsung bagaimana infrastruktur jalan dan jembatan di Arut Utara masih memerlukan peningkatan signifikan. Padahal, daerah ini menyimpan potensi pertanian dan kehutanan yang besar,” ujar Sri Lestari saat ditemui di sela-sela rapat koordinasi, Rabu (27/11/2024).
Menurut Sri, keterbatasan infrastruktur di wilayah pedesaan tidak hanya menghambat mobilitas masyarakat, tetapi juga berimbas pada pertumbuhan ekonomi. Ia mencontohkan sulitnya petani dan pelaku UMKM di Arut Utara untuk mengangkut hasil produksi ke pusat kota. Hal ini mengakibatkan harga jual yang lebih rendah dan ketidakpastian ekonomi bagi warga setempat.
“Jalan penghubung antar desa dan akses ke kecamatan sering kali rusak, terutama saat musim hujan. Pemerintah daerah harus menetapkan ini sebagai prioritas pembangunan agar kesenjangan antara desa dan kota dapat diminimalkan,” tambahnya.
Sri juga mengusulkan adanya sinergi antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi untuk mengatasi persoalan tersebut. Ia berharap alokasi anggaran infrastruktur di pedesaan dapat ditingkatkan pada APBD 2025 mendatang. “Ini bukan hanya soal membangun jalan, tapi soal membangun harapan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, ia mengapresiasi upaya pemerintah daerah yang telah memperbaiki beberapa ruas jalan di Arut Utara. Namun, ia menekankan bahwa langkah tersebut harus diiringi dengan pemeliharaan yang berkelanjutan. “Jangan sampai jalan yang sudah diperbaiki kembali rusak karena kurangnya pengawasan dan perawatan,” katanya.
Dengan komitmen semua pihak, Sri yakin masalah infrastruktur pedesaan dapat diatasi secara bertahap. “Kami di DPRD akan terus mendorong kebijakan yang berpihak pada masyarakat pedesaan, karena mereka adalah pilar penting dalam pembangunan Kotawaringin Barat,” pungkasnya. (Yus)