Sampit, KNews – Sejumlah kasus kejahatan yang tengah diproses Satuan Reskrim Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Kotim), mandek. Misalnya, kasus pembobol anjungan tunai mandiri (ATM) yang berada di Jalan Tjilik riwut Km 2,5, Kecamatan Baamang, hingga kini masih menunggu hasil dari Mabes Polri. Hal itu dkarenakan minimnya alat bukti, rekaman dari video pengintai (CCTV) memiliki kualitas rendah. Ditambah, pihak bank pun masih enggan memberikan data sepenuhnya.
“Kami masih menunggu konfirmasi dari Mabes Polri, sebab memproses hasil CCTV itu butuh proses yang cukup lama. Waktu tercepat pun sekitar 3 hingga 6 bulan. Pihak Bank pun menilai tidak ada kejadian yang merugian pihaknya. Sebab dalam pembobolan itu, tidak ada uang sama sekali yang berhasil diambil perampok,” ucap Kapolres Kotim AKBP Muchtar S Siregar melalui Kasatreskrim Polres Kotim AKP Samsul Bachri, Selasa (4/9/2017).
Kasus ini, lanjut Samsul, akan terus ditangani hingga kelar. Kejadian yang sempat membuat sibuk kepolisian terkait rekaman CCTV pun banyak terjadi di Kota Sampit. Salah satunya adalah pembuangan bayi yang ada di City Mall Sampit. Kasus pembuangan bayi yang ada di Mall juga belum terselesaikan. Karena rekaman dari CCTV yang kurang atau berkualitas rendah. “Itulah yang membuat prosesnya terkendala,” pungkas Samsul. (Achmad Syihabuddin/BH)