Sampit, KNews – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Timur, mengajak masyarakat memerangi hoax atau kabar bohong.
“Hoax itu bukan berita karena isinya informasi bohong atau hanya sekedar isu-isu. Dengan kata lain informasinya tidak dapat dipertanggung jawabkan,” ucap Anggota PWI Kotim, Paryanto Marman saat berada di Balai PWI Mentaya, Sabtu (2/9/2017).
Menurut Paryanto, hoax bukanlah produk jurnalistik karena kode etik jurnalistik dengan tegas melarang setiap wartawan membuat dan menyebarkan berita bohong. Masyarakat harus jeli, karena hoax sering dibuat menyerupai berita di media massa pada umumnya, namun hoax berisi berita bohong, provokatif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Saat ini, lanjut dia, masih marak beredar informasi yang diyakini sebagai hoax. Penyebarannya hoax secara masif melalui media sosial, dikhawatirkan dapat memprovokasi masyarakat dan menciptakan situasi yang tidak kondusif.
“Masyarakat perlu memahami tentang hoax dan dampak negatif berita bohong tersebut. Hoax harus diperangi agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap kerukunan masyarakat serta persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Perang terhadap hoax juga menjadi tema dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 PWI Kabupaten Kotawaringin Timur. Dalam peringatan ulang tahun perak yang akan dilaksanakan Senin (4/9/2017), PWI Kotawaringin Timur mengajak masyarakat bekerja bersama memerangi hoax.
PWI Kotawaringin Timur bersama instansi lain seperti Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015 Sampit dan instansi lainnya, terus mengampanyekan perang terhadap hoax. PWI Kotawaringin Timur berkomitmen turut menjaga kondisi daerah agar tetap kondusif.
“Apalagi akhir-akhir lalu tersebar informasi tentang adanya pesawat yang jatuh di Desa Jaya Karya. Cari informasinya lebih tepat. Jangan asal percaya informasi yang beredar,” pungkas pria yang pernah
menjabat sebagai Plt Ketua PWI Kotim tersebut. (Achmad Syihabuddin/BH)
