Kotawaringin News, Lamandau – Manajemen PT Menthobi Makmur Lestari (MMaL) menyalurkan bantuan kepada korban kecelakaan lalulintas yang terjadi di Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau, 5 Maret 2024, lalu.
Diketahui, kejadian kecelakaan tabrakan melibatkan bus sekolah dan truk tangki milik PT. MMaL mengakibatkan puluhan penumpang yang merupakan pelajar sekolah dari tingkat TK hingga SMA beserta sopir dan awak kedua kendaraan mengalami luka-luka, pasca kejadian itu para korban langsung dievakuasi menuju RSUD Lamandau.
Bertempat di Gedung serba guna PT. MMaL, jajaran manajemen menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah kepada para korban yang diterima secara langsung oleh orang tua korban. GM Operasional PT MML, Adrial, mengatakan, pihaknya menyelenggarakan acara silaturahmi dengan para korban sekaligus pemberian bantuan sebagai bentuk perhatian dan rasa syukur karena semua pelajar korban peristiwa itu telah pulih kembali.
“Alhamdulillah, semua korban sudah dapat ditangani secara medis dengan baik, sekaligus telah dilaksanakan penanganan dampak psikologis kepada para korban, dan saaat ini telah pulih dan sekolah kembali,” ungkapnya, Kamis 28 Maret 2024.
Ditempat yang sama, Manager HRD PT. MMaL, Andi Budi, menyampaikan keprihatinan atas kejadian nahas itu dan pihak perusahaan bertanggungjawab penuh dengan melakukan penanganan kepada para korban dengan baik.
“Sesaat setelah kejadian itu, Kami turun ke lapangan untuk mengevakuasi untuk memberikan pertolongan pertama dan membawa ke rumah sakit serta mendata para korban yang berjumlah 46 orang yang terdiri dari driver, helper, penjaga anak-anak serta para penumpang yang merupakan para pelajar sekolah,” ujarnya.
Andi menyebut, mayoritas penumpang mengalami luka ringan akibat benturan, dan seluruhnya telah pulih, namun ada satu orang helper yang mengalami patah tulang kaki dan masih mendapatkan perawatan di rumah.
“Satu orang yang mengalami luka berat atau patah tulang belum sembuh, pihak perusahaan menawarkan untuk dilakukan operasi, namun yang bersangkutan dan keluarga menolak untuk dilakukan penanganan secara medis, sehingga kami tidak bisa memaksa,” sebutnya.
Terkait korban anak-anak, Andi menambahkan, pihak perusahaan bekerjasama dengan dinas terkait untuk melakukan penanganan dampak trauma (trauma healing) kepada korban guna pemulihan psikis anak-anak akibat peristiwa tersebut.
“Untuk saat ini anak-anak yang menjadi korban sudah pulih dan kembali bersekolah. Pihak perusahaan juga telah mengadakan bus sekolah baru untuk para pelajar yang tinggaal di perusahaan, mereka juga kembali beraktivitas sekolah seperti semula,” ujarnya.
Peristiwa itu, lanjut Andi, menjadi bahan evaluasi manajemen perusahaan agar kejadian serupa tidak teeulang lagi dikemudian hari. “Tentunya kami mengevaluasi dengan membatasi jumlah penumpang bus sekolah, semoga kejadian ini tidak teeulang lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, orang tua salah satu korban kecelakaan, Jahira, membenarkan bahwa pihak perusahaan bertanggungjawab penuh seluruh biaya pengobatan serta penanganan korban baik fisik maupun psikis sehingga seluruh pelajar yang menjadi korban kecelakaan telah pulih kembali.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan yang dengan cepat mengevakuasi dan membawa ke rumah sakit untuk menangani korban, salah satunya anak saya, sehingga semua terselamatkan. Alhamdulillah, sekarang anak saya juga sudah sekolah kembali,” ucapnya. (BH/K2)