Kotawaringin News – Sederet kasus besar berhasil diungkap Iptu M. Khomaini. Hal tersebut menjadi catatan tersendiri bagi perwira pertama yang kini bertugas di Direktorat Intelkam Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
Ketika menjabat sebagai Kapolsek Sebatik Timur, Khomaini bahkan berhasil mengungkap jaringan internasional narkoba asal Filipina di perairan laut Indonesia (Sebatik). Tanpa kerja keras dan kerja tim yang baik, mustahil kasus tersebut berhasil diungkap.
Saat itu, dua orang warga negara asing (WNA) asal Filipina ditangkap Polsek Sebatik Timur bersama Satsernarkoba Polres Nunukan, saat hendak menjemput narkotika golongan satu jenis sabu di perairan laut Indonesia, Sebatik, pada Rabu (2/12/2020).
Diungkapkan Khomaini, saat hendak ditangkap, dua WNA tersebut melawan petugas dengan melempar senjata tajam jenis parang kemudian berusaha lari. Namun, tindakan tegas dilakukan pihak kepolisian dengan melumpuhkan keduanya menggunakan senjata api hingga akhirnya bisa diamankan.
“Dari pengungkapan kasus ini, kami amankan barang bukti styrofoam berjenis kotak dengan 1 handphone. Di dalam kotak ada dua bungkus sabu dengan masing-masing berat 1 kilogram (kg), totalnya 2 kg,” ujar Khomaini, seperti dikutip dari Antara.
Dari hasil analisa di handphone salah satu terduga kurir, terungkap jika pemilik barang berada di Malaysia. Pemilik bahkan sempat mengirimkan pesan ke handphone yang diamankan dengan mengatakan, pemilik barang menginginkan barang tersebut dikembalikan ke Malaysia, atau terus dibawa ke Tarakan.
Selanjutnya, pada Rabu (2/12/2020) pukul 19.00 WITA, tim melakukan penyamaran dan bergerak ke laut untuk memancing penjemput barang haram tersebut. Tak lama kemudian, datanglah dua WNA tersebut di perairan laut Indonesia (Sabatik) dan menghampiri tim.
Kedua pelaku WNA tersebut berinisial U (35) dan S (34). Mereka berkebangsaan Filipina, yang berdomisili di Batu Tuju, Tawau, Malaysia. Dari mereka, juga diamnkan perahu dan 2 unit handphone lainnya.
“Dari hasil pemeriksaan, kedua WNA ini dibayar RM 3.000 dari pemilik barang (sabu-sabu),” pungkas Khomaini.(BH/fah)